Ayo Belajar Menulis Cerita Fiksi
Ayo Belajar Menulis Cerita Fiksi
“Menulis adalah suatu cara untuk
berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk
menyentuh seseorang yang lain yang entah
dimana” (Seno Gumira Aji)
Saat kita membaca sebuah tulisan
dalam buku entah itu buku cerita fiksi atau non fiksi seringkali kita terhanyut
dalam tulisan tersebut, seolah olah merasakan apa yang tergambar didalamnya. Sangat
menyentuh dan bahkan kadang menguras emosi. Pada saat yang sama tersampaikanlah
pesan dari penulis pada pembacanya.
Menulis, menulis dan menulislah
untuk merekam semua moment agar tidak lupa dengan apa yang telah lalui. Semua hal
yang ada disekeliling kita bisa di jadikan tulisan. Seringkali kebingungan
penulis pemula adalah mau menuliskan tentang apa?. Secara umum, tulisan dalam
bentuk buku terbagi dua yaitu fiksi dan non fiksi. Tulisan fiksi adalah tulisan
dari hasil imajinasi berupa cerita dan turunannya, sedangkan tulisan non fiksi
adalah tulisan hasil dari kajian sebuah pemikiran (Akbar Zainudin, 2015:62)
Salah satu bentuk tulisan yang
bisa kita buat adalah berupa tulisan fiksi. Bagi saya pribadi jujur menulis
cerita fiksi agak sulit kenapa? karena selama belajar menulis, tulisan yang
saya buat lebih banyak bercerita pengalaman sehari-hari. Ide datang dari siswa,
anak, keluarga, lingkungan. Jadi mirip curhat terselubung via blog
jadinya..hehe. Jadi ingat kapan nulis cerpen, hanya zaman sekolah dulu. Entah kenapa
sering kebingungan membuat alur cerita menarik, penokohan dalam cerita, klimaks
konflik dan sebagainya. Sepertinya butuh imajinasi dan khayalan tingkat tinggi.
Semuanya butuh proses belajar dan tentunya teknik tertentu agar tulisan lebih
bagus.
Apa dan bagaimana kiat kiat
menulis cerita fiksi akan dibahas dalam pertemuan ke 13 kelas belajar menulis
siang ini. Menghadirkan seorang narasumber hebat yang sudah piawai sekali dibidangnya
bahkan resume kelas belajar menulis beliau pun juga dibuat dalam bentuk cerpen.
Waah sangat menarik sekali. Dengan moderator kita Bu Kanjeng membuka kelas
menulis dengan meyapa para peserta dan memberikan CV biodata narasumber yaitu
bapak Sudomo S.Pt yang terkenal dengan nama penanya Momo DM. Bapak Sudomo lahir
di Sukoharjo, 27 Maret 1975. Beliau adalah guru IPA SMP Negeri 3 Lingsar Lombok
Barat. Pendidikan terakhir S1 Peternakan Universitas Diponegoro.
Karya karya beliau yang sudah
dipublikasikan diantaranya adalah 10 karya Fiksi satu diantaranya adalah
menerbitkan kumpulan flash fiction 123 tentang ibu dan perempuan berjudul “Cermin” tahun 2011. Salah satu karya non
fiksi menerbitkan buku saku wisata lombok berjudul “ Dong Ayok ke Lombok”. Prestasi beliau pun sudah tak perlu diragukan
lagi, menjadi juara dalam berbagai lomba menulis diantaranya menjadi juara 1
lomba menulis cerita rakyat Sasak bagi guru se-Lombok Barat tahun 2019 dan
masih banyak prestasi lainnya.
Tema pertemuan kita kali ini
adalah “Kiat Menulis Cerita Fiksi”. Dalam pemaparan materi beliau menceritakan
awal mula beliau menekuni dunia fiksi yaitu sejak tahun 2011. Beliau tergabung
dengan komunitas penulis cerita fiksi sehingga akhirnya beliau keterusan menjadi
penulis cerita fiksi. Beliau belajar menulis fiksi secara otodidak, sharing dan
diskusi dengan penulis lain. Kemudian sering ikut pelatihan-pelatihan kelas menulis
fiksi dan membuat buku antologi bertema fiksi. Sehingga akhirnya tahun 2011
bisa menerbitkan buku solo pertamanya. Kisah menulis cerita fiksi beliaupun
berlanjut sehingga akhirnya beliau mencoba tantangan baru menulis cerpen secara
duet dan menekuni buku cerita anak. Berikut kita simak bagaimana kiat menulis cerita
fiksi bersama pak Sudomo.
Mengapa Belajar Menulis Cerita
Fiksi
Beliau mengatakan ada beberapa
alasan kenapa kita harus belajar menulis cerita fiksi diantaranya adalah :
1. Salah
satu aspek yang dinilai dalam Asesment Kompetensi Minimum (AKM) adalah literasi
teks fiksi.
Sekarang ini salah
satu bentuk soal AKM adalah soal dalam bentuk teks fiksi tentunya kita sebagai
guru harus memiliki kemampuan dasar untuk menulis teks fiksi. Sehingga saat membuat soal kita tidak kesulitan.
2. Sebagai
cara menemukan “passion” dalam kepenulisan
Bagi penulis
pemula kadang masih bingung untuk menentukan “jiwa”atau“passion” menulisnya
seperti apa. Maka dengan mencoba menulis fiksi lambat laun kita akan tahu apa dan
mengenali yang kita sukai. Seperti kisah pak Sudomo tadi bagaimana awal beliau
menekuni dunia cerita fiksi.
3. Sebagai
upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri.
Menulis adalah
menuangkan perasaan yang tersembunyi. Kita gambarkan pada cerita pada tokoh
fiksi yang kita tulis. Dengan menulis juga bisa sebagai terapi jiwa diri bagi
individu.
4. Sebagai
jalan mengekplorasi kemampuan menulis
Menulis tidak
harus terbatas pada satu genre tulisan saja, sebagi penulis teruslah belajar
mengeksplor kemampuan menulis kita.
Syarat Menulis Cerita Fiksi
1. Komitmen
dan niat yang kuat
2. Kemauan
dan kemampuan melakukan riset
3. Banyak
membaca cerita fiksi
4. Mempelajari
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
5. Memahami
dasar dasar menulis cerita fiksi
6. Menjaga
konsistensi menulis
Menurut pak sudomo pada dasarnya syarat
menulis fiksi sama saja dengan menulis biasa namun beliau menekankan pada kemauan
dan kemampuan melakukan riset. Menulis cerita fiksi juga perlu melakukan riset
dengan tujuan agar tulisan yang dihasilkan benar-benar “real” atau nyata.
Apa Saja Bentuk Cerita Fiksi
1. Fiksimini
yaitu cerita fiksi yang terdiri dari beberapa kata
2. Flash
fiction yang terdiri dari jumlah kata-kata khusus
3. Pentigraph
adalah cerpen tiga paragraf
4. Cerpen
adalah tulisan yang kurang jumlahnya dari 7500 kata
5. Novelet
adalah tulisan yang terdiri dari 7500 -17500 kata
6. Novela
adalah tulisan yang terdiri dari 17500 kata-40000 kata
7. Novel
adalah tulisan yang lebih dari 40000 kata
Apa Saja Unsur Unsur Pembangun Cerita Fiksi
1.
Tema
Adalah berupa
ide pokok cerita. Menentukan tema dekat dengan penulis, menarik perhatian,
bahan mudah diperoleh dan ruang lingkup terbatas. Sedangkan cara menentukan
tema adalah menyesuaikan dengan minat penulis, mengangkat kehidupan nyata,
imajinasi, membaca atau mendengarkan curahan hati
2.
Premis
Adalah ringkasan
certa dalam satu kalimat. Unsur premis adalah karakter, tujuan tokoh,
rintangan, dan resolusi. Cara membuat premis adalah tulis masing-masing unsur
pembntuk kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh.
3.
Alur/plot
Adalah struktur rangkaian
kejadian dalam cerita. Macam –macam alur ada alur maju, alur mundur, campuran,
flashback dan kronologis. Unsur unsur alur adalah pengenalan cerita, awal
konflik, menuju konflik, klimaks dan ending
4.
Penokohan
Adalah penjelasan
selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita. Macam macam tokoh adalah
antagonis, protagonis, tritagonis. Sedangkan teknik pengambaran tokoh dengan analitik fisik dan perilaku,
lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh dan penggambaran oleh tokoh lain.
5.
Latar
atau setting
Adalah pengambaran
waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa peristiwa dalam cerita. Jenis latar
adalah latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, material dan integral
6.
Sudut
pandang
Adalah cara
penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh
cerita.
Bagaimana Kiat Menulis Cerita Fiksi
1.
Niat
dan baca
Sebagai penulis
kita perlu memotivasi diri dan berkomitmen untuk memulai dan menyelesaikan
tulisan. Kemudian upayakan menemukan bahan belajar atau bereferensi berupa ide,
pemilihan kata, diksi dan teknik penulisan.
2.
Ide
Ide tulisan bisa
muncul darimana saja. Catatlah ide saat ia muncul mendadak. Kemudian menemukan
ide bisa juga dengan cara mengembangkan imajinasi. Pilihah genre tulisan sesuai
dengan yang disukai.
3.
Membuat
outline
Dalam cerita
fiksi kita juga perlu membuat outline yaitu kerangka yang disusun berdasarkan
unsur unsur pembangun cerita fiksi, menentukan tema, menentukan premis,
menentukan alur atau plot cerita, penokohan yang kuat, latar serta sudut
pandang cerita.
4.
Menulis
Outline menjadi
dasar dalam menulis cerita fiksi. Terkait dengan cara menulis dalam fiksi
membuka cerita dengan baik bisa melalui dialog, konflik atau kutipan. Melakukan
penokohan, menguatkan sisi konflik. Menggunakan pertimbangan logis agar tidak
cacat logika. Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas. Memperkuat tulisan
dengan pemilihan kata atau diksi serta membuat ending yang baik.
5.
Swasunting
Terkait swasunting
atau pengeditan jangan mengedit saat menulis. Lakukanlah pengeditan setelah
selesai menulis. Fokus pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku, istilah,
ejaan dan logika cerita. Dan jangan lupa menyiapkan KBBI dan PUEBI.
Pemaparan yang sangat runtut dan
lengkap dari pak Sudomo terkait bagaimana penulisan cerita fiksi. Ada satu
pertanyaan dari peserta yang sangat menarik bagi saya sekaligus mewakili kegalauan
saya dalam belajar menulis cerita fiksi yaitu dari ibu Reni. Bagaimana cara
menentukan konflik dalam cerita serta kiat-kiat apa saja yang harus dilakukan
agar cerita yang dibuat tidak mengambang?
Bapak Sudomo menjelaskan yang pertama
dalam menentukan konflik dasarnya adalah pengembangan alur/plot yang kita
tulis. Tanpa adanya alur/plot yang kuat tentu konflik akan kurang nendang.
Langkah lain yaitu dengan membangun jalinan cerita yang rapi sejak awal. Tentu
membutuhkan banyak referensi lagi tentang konflik internal dan eksternal tokoh.
Kedua Agar cerita tidak
mengambang, upayakan ending adalah jawaban dari cerita secara keseluruhan.
Selesai menulis, tanya pada diri apakah ending sudah menjawab tujuan tokoh
utama? Jika sudah, berarti tidak mengambang lagi.
Di akhir pertemuan Beliau memberikan tantangan pada para peserta belajar menulis dan yang terbaik nanti akan mendapat hadiah berupa buku terbaru beliau.
Hmmh.. semoga saja bisa
mengerjakan tantangan dari beliau. Walaupun ada sedikit drama internal kemaren ketika saya meyelesaikan resume ini..hehe. Terimakasih atas materinya pak Sudomo
semoga kami bisa mengembangkan kemampuan dalam menulis berbagi genre tulisan baik fiksi ataupun non fiksi. Cerita fiksi pun kadang berdasarkan kisah nyata kehidupan yang dikemas oleh penulis dengan segala imajinya sehingga bisa menyajikan tulisan yang penuh makna.
“Menulis fiksi adalah menuangkan perasaan dan semangat dalam hidup
dalam untaian kata-kata di atas kertas, sebuah usaha tanpa akhir untuk
mendapatkan makna –makna yang berbeda ‘‘ (Erskine Caldwell –Penulis)
Semangat Belajar,
Semangat Menulis, Salam Literasi !
Weni Elisa, S.Pd
Muaro Sijunjung, 03 Mei
2021
Resume :
ke 13
Gelombang : 18
Tema :
Kiat Menulis cerita Fiksi
Narasumber : Bapak
Sudomo, S.Pt
Tulisanx berbobot, komtekstual daaaan openingx saya suka, rupanya ilmu bu Kanjeng sudah mulai diterapkan oleh bu Weni...suka suka
BalasHapusmakasih bu..sri...masih belajar2 bu... terimakasih ibu selalu mampir disini .ππ
HapusKeren bun. Tulisan resumenya siap dijadikan buku ya. Sayang sekali pak Momo ngasih tantangannya sampe malam tuh kmrin.
BalasHapusMakasih bu...waah masih banyak. kekurangan ny bu...semoga bisa lbih baik..kedepanya.....makasih dah mampir juga bu .ππ
HapusWalaupun lambat saya selalu memunggu tulisan bu Weni. Tulisan yang selalu rapi dan isinya bergiziπ
BalasHapusmakasih bu may......butuh semangat ekstra kalo agak terlambat ini..tp Alhamdulillah selesai juga...hheeππͺπ
HapusMengalir....πππ π
BalasHapusMakasih bu iis......ππ
HapusSelalu enak membaca tulisan Bu Weni ππ»ππ»ππ»
BalasHapusmakasih bu ditta....banyak.belajar dr ibu.....makasih sudah mampir disini bu...ππ
HapusKereeen abiz bu unI
BalasHapusmakasih bu susii...sudah mampir..ππ
HapusSemakin mantap nih tulisannya, semangat Bu Weni πͺππ
BalasHapussiap..bu insyaallah Semangat terus..... makasih ibu...ππ
HapusIsi tulisannya begitu runtut, jelas, dan penyajiannya menarik. Saya suka membaca tulisan Ibu.
BalasHapusMakasih ibu reni.. tulisan ibu juga kereen ..πππ
HapusSelalu enak dibaca, pendahuluan yang mantul. Kereennn ... ππ
BalasHapusmakasih bu nita .. resumeny juga mantul....πππ
HapusLuat biasa. Cara penyajian resumenya runtut, isinya berkualitas. Sll sukaaaa♥
BalasHapusmakasih bunda..endah selalu setia mampir disini...ππ
HapusSangat membantu menambah wawasan untuk terus belajar
BalasHapusMakasih bu .sudah mampir ..πππ
Hapus