-

 


Sayur Kangkung Buatan Sahabat

 

Sore ini om Jay kembali memposting foto kangkung di grup belajar menulis, melihat foto ini saya mulai berpikir foto ini bisa dijadikan sebuah tulisan lagi. Sepertinya lagi semangat menulis menuangkan ide ide yang terlintas dalam pikiran...anggap saja minggu produktif ..hehee.

Jadi teringat hari jumat kemaren saya juga mengalami hal menarik terkait sayur kangkung ini. Walaupun jumat itu hari libur saya dan dua teman saya tetap ke sekolah karena ada yang ingin kami kerjakan. Saya mau memprint rapor mid semester siswa saya kelas X.IPS 3, berhubung printer saya di rumah lagi ngambek alhasil terpaksa ke sekolah untuk nge-print  memakai printer sekolah. Sekitar jam 11 kami sampai di sekolah, dengan segera kami menyelesaikan kerjaan kami.

Siangnya selepas zuhur salah seorang teman saya datang lagi kesekolah namanya Uni Ira. Dia membawa bungkusan yang ternyata isinya nasi dengan lauk buatan dia untuk kami makan siang disekolah. Waah senangnya,,,bisa makan siang gratiss.....hehe...terimakasih Uni Ira . Yang membuat saya senang didalamnya tenyata ada tumisan balado sayur kangkung yang rasa nya enak sekali. Saking enaknya sayur itu mengingatkan saya akan sayur kangkung buatan almarhumah ibu saya yang ternyata uni ira memasaknya dengan cara yang sama dengan sedikit campuran “lado” atau cabe.

Kalo dikampung kami sayur kangkung sering dikenal dengan nama sayur “lalidi” selain ditumis biasa, kadang ditambahkan sedikit lado dan kadang di tambah udang halus. Sungguh enak sekali, sayang saya jarang membuatnya walaupun saya suka. Karena dirumah dua anak saya justru tidak terlalu suka sayur kangkung tapi sayur bayam.  Jadinya yang ada sayur bayam selalu, menu sayur wajib di rumah kami.

Terimakasih sahabat atas siang yang menyenangkan di sekolah kita.....

Sekian cerita saya tentang sayur kangkung....hehee

 

Weni Elisa, S.Pd

4 April 2021

 

 

Komentar

  1. Cakinin4 April 2021 pukul 05.43

    Keren kankung jadi tulisan

    BalasHapus
  2. Classica Weni Elisa4 April 2021 pukul 05.46

    Terimakasih pak....sudah mampir...

    BalasHapus
  3. Siti Rokayah4 April 2021 pukul 05.46

    Tumis kangkung memang enak. Apalagi dengan sambal balado

    BalasHapus
    Balasan
    1. Classica Weni Elisa4 April 2021 pukul 05.49

      Betul bu...saking enaknya...makan nya bisa nambah....hehe
      Terimakasih sudah mampir bu...

      Hapus
  4. ekawiyati.blogspot.com4 April 2021 pukul 06.32

    Semangat-semangat

    BalasHapus
  5. SYAFRINA4 April 2021 pukul 06.42

    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Classica Weni Elisa4 April 2021 pukul 06.55

      Ibu dari.solok ya...saya dari.kabupaten.sijunjung bu..salam.kenal...tetanggaan kita...hehe😊

      Hapus
  6. SYAFRINA4 April 2021 pukul 06.50

    Mantap buk..tulisan nya...
    Lanjutkan

    BalasHapus
  7. Media Inovatifku4 April 2021 pukul 21.35


    Bagus bu tulisannya. Pengalaman yg menyenangkan.

    BalasHapus
  8. Maesa 5 April 2021 pukul 01.28

    Tak kalah pavoritnya dengan jambu merah, kangkung dimasak tumis, cah, rujak, lalapan tetap mantaaap jadi santapan

    Tulisannya bagus...lanjutkaan berkarya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Classica Weni Elisa5 April 2021 pukul 02.35

      Hehee....iya bu....sedap betul....
      terimakasih sudah mampir bu...😊🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Pengimbasan Rumah Belajar

-
Gambar
  Program Pengimbasan Rumah Belajar oleh Weni Elisa, S.Pd SMAN 2 Sijunjung Dalam rangka meningkatkan kompetensi TIK bagi guru, Kemdikbud melalui Pusdatin mengadakan program pembatik (pembelajaran berbasis TIK) yang dilaksanakan secara bertahap. Kegiatan ini bisa dikuti oleh seluruh guru di Indonesia dari berbagai tingkatan pendidikan. Pada level 1 peserta di bekali dengan literasi TIK, pada level 2 merupakan tahap implementasi, level 3 tahap kreasi TIK dan tahap 4 tahap berbagi. Pada tahap ini dilakukan pengimbasan tentang pembelajaran berbasis TIK dan pengenalan portal rumah belajar. Sebagai salah seorang peserta pembatik saya melakukan program pengimbasan di daerah saya yaitu kabupaten Sijunjung. Perencanaan program pengimbasan yang saya lakukan adalah Pertama mengadakan kerjasama dengan dinas pendidikan setempat untuk melakukan sosialisasi tentang Portal Rumah Belajar. Dengan melakukan sosialisasi diharapkan guru, siswa dan tenaga kependidikan mengetahui manfaat dari portal rumah b
Baca selengkapnya

Teknik Menulis Resume Jadi Buku

-
Gambar
Teknik Menulis  Resume Jadi Buku “ Menulislah agar hidupmu bermakna Menulislah agar hidupmu berwarna Menulislah hari ini, agar kau dikenal esok hari “ (Aam Nurhasanah) Kalimat yang sangat memantik semangat bagi penulis pemula seperti saya. Menulis itu sekarang terasa bagai candu, agar hidup lebih berwarna, agar apa yang kita tulis bisa bermanfaat. Tuliskan sejarahmu sendiri, bukti nyata kita ada dan tidak dilupakan.  Tak terasa hari ini sudah pertemuan ke 6 kelas belajar menulis PGRI dan hari ke 4 puasa bulan ramadhan. Alhamdullilah kita masih diberi nikmat kesehatan oleh Allah SWT. Pertemuan ke 6 ini Om Jay membuka kelas dengan menyapa peserta dan memperkenalkan moderator serta narasumber kita yaitu Ibu Sri Sugiastuti atau yang akrab disapa Bu Kanjeng dan narasumber kita yang energik Bu Aam Nurhasanah. Kali ini sepertinya Bu Kanjeng dan Bu Aam tukaran tempat ni...kebalik dari pertemuan pertama kemaren..hehe. Tak kenal makanya tak sayang, tak sayang maka tak rindu, kenala
Baca selengkapnya

Ini Bukan Akhir, Tapi Awal Perjuangan

-
Gambar
  Ini Bukan Akhir, Tapi Awal Perjuangan Alhamdulillah tidak terasa sudah memasuki hari ke 28, hari terakhir lomba menulis di blog jadi buku yang digagas oleh Bapak Wijaya Kusumah atau Om Jay dan PGRI. Sudah sebulan memacu diri untuk terus menulis setiap hari walaupun kadang terlambat memposting di Blog YPTD dan bahkan ada yang terlewat beberapa hari menulis sehingga harus dirapel tulisannya. Seperti kata Om Jay “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.   Setelah ini apa yang akan terjadi pada saya ya?. Bagi saya setelah megikuti lomba ini bukanlah akhir tapi justru awal perjuangan saya kedepannya di dunia tulis menulis. Bagi saya penulis pemula ini apakah tetap “ istiqomah ” dalam menulis tidak hanya sekedar meramaikan lomba menulis di blog bulan februari ini saja. Selama 28 hari mengikuti lomba saya yang sebelumnya tidak terbiasa menulis menjadi terpicu untuk menulis. Bagi saya pribadi ini perjuangan yang cukup berat, kadang ada saja hambatan yang ditemui untuk menye
Baca selengkapnya