Menulis Dengan Hati

 

Menulis Dengan Hati

Malam ini 5 April 2021 adalah pertemuan pertama belajar menulis PGRI gelombang 18 dan Bunda Kanjeng didaulat sebagai narasumbernya mengawali kelas menulis ini. Bu Aam Nurhasanah bertindak sebagai moderator mengawali dengan pertemuan dengan menyapa para peserta belajar menulis di whatsapp serta memberikan beberapa info penting terkait dengan pelatihan. Kelas menulis dibagi tiga sesi yaitu sesi materi, sesi tanya jawab dan sesi terakhir adalah kesimpulan penutup dari narasumber

Berikut profil narasumber kami malam ini Bu Kanjeng atau nama lengkap beliau  Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd dilahirkan di Semarang 8 April 1961 dari pasangan Bapak Sugiman dan Ibu Hj. Sri Yaminten. Beliau pernah belajar di UNS tahun 1980- 1984, FKIP Bahasa Inggris dan melanjutkan S2 di UMS Surakarta tahun 2007-2010. Sekarang Bunda Kanjeng diamanahi tugas sebagai kepala sekolah S MK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Beliau sangat aktif bergerak di bidang kepenulisan, sudah banyak karya buku yang beliau hasilkan.

Menjadi guru penulis adalah salah satu keinginan yang sudah lama terpatri di dalam jiwa saya, namun selama ini hanya sebatas niat yang belum kesampaian. Malam ini Bu kanjeng memberikan materi yang sangat bermanfaat apalagi bagi saya penulis pemula yaitu bagaimana “Cara menjadi Penulis”.

Beliau berbagi pengalaman bagaimana awal mula beliau terjun kedalam dunia literasi mulai dari hobi membaca sejak SD, mengenal dunia blog, bergabung dengan komunitas blog sampai akhirnya bisa konsisten dan menghasilkan karya tulisan serta berbagi ilmu kepada sesama. Di sesi materi bu Kanjeng juga memaparkan apa-apa yang harus dimiliki sebagai penulis pemula yaitu diantaranya adalah :

1.       Semangat menulis

Seorang penulis tentunya harus memiliki semangat dan mental yang kuat agar tetap bisa konsisten dalam menulis.

2.       Menemukan  ide dan menyampaikan pesan

Ide menulis bisa datang dari siapa saja, bisa menuliskan pengalaman, atau apa pesan yang ingin kita sampaikan pada pembaca.

3.       Bagaimana Prosesnya

Sekali lagi bu kanjeng menyampaikan pentingnya semangat dan lebih semangat dalam menulis dimulai dari mengumpulkan ingatan, menentukan karakter atau tokoh, membuat outline, menulis apa yang ada di pikiran serta di awali dengan kalimat bijak atau penggalan Ayat Al-Quran

4.       Goal menulis buku

Setiap individu memilki goal atau tujuan yang berbeda dalam menulis buku, maka kita sebagai penulis sudah harus menetapkan tujuan penulisan buku kita

5.       Membuat outline tulisan

Hal hal yang harus diperhatikan dalam membuat outline tulisan adalah jangan lupa mengumpulkan materi materi yang mendukung misalnya kata kata bijak, point penting atau refleksi.

6.       Persiapan membuat outline

langkah langkahnya adalah menentukan topik, entah itu tulisan kita bersifat reflektif, persuasif atau informatif kita harus fokus pada satu topik.

Memasuki sesi tanya jawab sangat seru, banyak sekali pertanyaan yang masuk dari peserta  sehingga akhirnya waktu kelas menulis ini pun bertambah satu jam lebih lama, Bu Kanjeng dengan rinci dan sabar menjawab setiap pertanyaan. Dalam sesi tanya jawab ini ada beberapa hal dapat saya simpulkan dari semua pertanyaan peserta yaitu kendala kendala yang dihadapi oleh penulis terutama penulis pemula dan sayapun merasakan hal yang sama. Kendala itu diantaranya adalah

1.       Rasa tidak percaya diri untuk memulai menulis

2.       Memunculkan ide/ menggali ide untuk tulisan

3.       Membangkitkan dan menjaga mood untuk tetap konsisten menulis

4.       Kesulitan membuat outline tulisan

5.       Mengatur waktu agar tetap bisa menulis ditengah kesibukan sehari-hari

6.       Bagaimana meramu tulisan agar bagus dan renyah untuk dibaca

7.       Bagimana mengatasi mental block dalam menulis

Dari semua pertanyaan tersebut bunda kanjeng memberikan motivasi dan saran bagi para penulis untuk mengatasi hal tersebut, diantaranya adalah mulailah menulis dari hal yang paling kita sukai, yakinlah kita bisa menulis, jangan dipikirkan dulu  tulisan kita itu bagus atau tidak. Seiring waktu dengan banyak latihan menulis, rajin membaca buku, membaca karya tulisan orang lain akan memperkaya ilmu kita tentang menulis. Memunculkan ide bisa dari mana saja awalilah dengan mengamati apa yang ada disekitar kita. Menjaga mood menulis butuh usaha lebih makanya sebagai penulis kita harus bisa menjaga semangat menulis. Kemudian kita juga harus pintar pintar membagi waktu untuk menulis, luangkanlah waktu untuk menulis. Bukan mencari waktu luang untuk menulis.

Menulislah dengan hati maka Bapak Ibu akan mendapatkan hasilnya....Sepenggal kalimat motivasi awal dari bunda kanjeng, menjadi pemecut semangat saya untuk tetap konsisten menulis. Menulis butuh proses, butuh perjuangan. Semoga saya bisa menikmati setiap prosesnya, sehingga pada akhirnya tulisan saya akan menemukan takdirnya.

 

Muaro Sijunjung, 5 April 2021

Weni Elisa, S.Pd

Resume ke-1 Gelombang 18

Tema : Cara Jadi Penulis

Narasumber : Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd