Siswa Dan Remedial

 

Siswa dan Remedial

“Buk, boleh minta remedial buk?” tanya seorang siswa kepada saya saat berjalan keluar dari kelas. “Iya nanti setelah ibu periksa dulu UH nya kita lihat apakah kamu remedial atau tidak ya” jawab saya. Tapi saya yakin remedial bu karena saya tidak menghapal semalam untuk UH hari ini bu” jawabnya lagi. Hmm saya hanya bisa tersenyum simpul mendengar jawaban siswa saya tersebut. Sepenggal percakapan dengan siswa tadi siang ketika selesai melaksanakan ulangan harian dikelas X. Kadang pertanyaan seperti itu sering juga dilontarkan siswa, bahkan belum lagi ulangan dimulai mereka sudah bertanya kapan bisa remedial. Satu hal yang bisa disimpulkan adalah mereka tidak mempersiapkan diri untuk ulangan harian.

Menurut pengamatan saya remedial itu seperti fenomena musiman yang biasanya muncul pada siswa setelah guru-guru melaksanakan ulangan harian atau ujian. Yaa disaat setelah selesai ulangan atau ujian mereka (siswa) sibuk meminta program remedial pada gurunya. Sepertinya ada salah persepsi pada siswa dimana tujuan program remedial itu awalnya untuk perbaikan akhirnya seperti disalahgunakan oleh sebagian besar siswa. Siswa kadang beranggapan cukup dengan remedial nilai meraka akan tuntas, sehingga mereka cenderung tidak terlalu mempersiapkan diri untuk menghadapi ulangan harian atau ujian, dalam pikiran mereka “Aah kalo tidak tuntas sekarang kan nanti bisa remedial.”. Walaupun tidak semua siswa kita juga seperti itu. Tapi itulah femonenanya, daya juang anak anak ini untuk memperoleh nilai yang baik dari awal tidak nampak.

Suharsimi mendefinisikan program remedial adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan oleh guru dengan maksud mempertinggi penguasaan bahan ajar sehingga siswa diharapkan mampu mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan untuk mencapai ketuntasan belajar yang nantinya  berdampak baik bagi prestasi belajar siswa.

Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada Kompetensi Dasar(KD) yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang ulang sampai mencapai kiteria ketuntasan minimal (KKM) dengan batas waktu hingga akhir semester. Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial yang dimasukkan sebagai hasil penilaian harian dapat dipilih beberapa alternatif berikut

·         Pemberian bimbingan individu

Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan berbeda sehingga perlu bimbingan secara individual.

·         Pemberian pembelajaran berulang dengan metode dan media berbeda

Pelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian atau penyederhanaan test/ pertanyaan

·         Pemberian bimbingan secara kelompok

Hal ini dilakukan bila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik memiliki kesulitan yang sama

·         Pemanfaatan tutor sebaya.

Hal ini dilakukan dengan cara peserta didik dibantu oleh teman satu kelas yang nilainya sudah mencapai KKM

Program remedial pada dasarnya bertujuan memperbaiki cara cara belajar siswa kearah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan yang dihadapi. Memilih materidan fasilitas belajar yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar. Mengembangkan sikap sikap dan kebiasaan baru yang dapat medorong tercapainya hasil belajar yang baik.


     


Muaro Sijunjung.  25 Februari 2021

Weni Elisa, S.Pd

NPA : 03100400461

Guru SMA Negeri 2 Sijunjung – Sumatera Barat

 

Hari ke 25 “Menulis di Blog jadi Buku “ Tantangan 28 hari “ Semangat Menulis”

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Pengimbasan Rumah Belajar

Teknik Menulis Resume Jadi Buku

Ini Bukan Akhir, Tapi Awal Perjuangan