Mendidik Generasi Era Digital
Mendidik Generasi Era Digital
Perkembangan teknologi yang
sangat cepat telah membawa kita ke era baru yaitu Era digital. Gelombang perubahan
yang tidak bisa dibendung membuat kita harus bertahan dan menyesuaikan diri
dengan keadaan. Dahulu anak anak bermain bersama dengan teman temanya dengan permainan
tradisional seperti petak umpet, main kelereng, lompat tali dan lain-lain. Tapi
lihatlah anak anak kita sekarang mulai dari anak balita sampai orang tua mereka
lebih akrab dengan gadget, internet, media sosial seperti facebook, instagram,
tiktok, game online dan sebagainya. Bagi anak anak dampaknya adalah terhadap
perkembangan sosialnya, mereka lebih sibuk dengan dirinya sendiri dan kurang
berinteraksi dengan sesama atau lingkunganya. Malam ini saya kembali mengikuti
lanjutan workshop parenting dengan materinya kali ini adalah tentang “Mendidik Anak
di Era Digital”.
Apa Itu Era Digital?
Era digital adalah sebuah masa
atau zaman dimana hampir seluruh bidang dalam tatanan kehidupan sudah dibantu
dengan teknologi digital. Dimasa ini telah terjadi konversi teknologi seperti buku
sekarang beralih ke buku elektronik (E-Book). Dahulu kita berkomunikasi melalui
surat sekarang cukup berkirim berita lewat email. Mesin ketik bertransformasi
menjadi komputer atau laptop, telepon kabel sekarang sudah tidak terpakai
menjelma menjadi ponsel atau telepon seluler.
Manfaat Teknologi Digital
Tak bisa kita pungkiri, konversi
teknologi ke digital membawa berbagi macam manfaat diantaranya :
1. Sumber
informasi
2. Sumber
komunikasi
3. Membangun
kreativitas
4. Pembelajaran
jarak jauh
5. Jejaring
sosial
6. Mendorong
pertumbuhan usaha
7. Memperbaiki
layanan publik
“Anak anak generasi masa kini
merupakan generasi digital native yaitu mereka yang sudah mengenal media elektronik
dan digital sejak lahir” ( Ikatan Dokter Anak
Indonesia)
Ciri ciri Generasi Digital
1. Cenderung
menuntut rentang kebebasan yang lebih
2. Hidup
dalam kecepatan tinggi
3. Lebih
memilih komunikasi dua arah
4. Senang
mengekspresikan diri
5. Memiliki
banyak sumber belajar
6. Suka
berbagi dan berkolaborasi
Orang tua sebagai imigran
digital, diharapkan mampu melindungi anak anak dari ancaman era digital, tetapi
tidak menghalangi potensi dan manfaat yang ditawarkan oleh era digital ini. Makanya
orang tua harus ekstra dalam memanfaatkan dampak positif dan menghindari dampak
negatifnya terhadap anak.
Hal hal yang harus diperhatikan
orang tua terhadap beberapa dampak dari penggunaan media digital yang berlebihan
pada anak seperti :
1. Masalah
kesehatan mata anak
2. Masalah
tidur anak
3. Kesulitan
konsentrasi atau fokus
4. Prestasi
belajar menurun
5. Perkembangan
fisik terganggu
6. Perkembangan
sosial
7. Perkembangan
bahasa
8. Perkembangan
otak dan hubungannya dengan media digital
Apa yang harus dilakukan orang
tua untuk meminimalisir dampak negatif media digital ?
1. Tambah pengetahuan tentang media digital
, tujuannya adalah supaya kita bisa memahami dunia generasi digital ini,
sehingga kita bisa mengawasi aktivitas anak
2. Mengarahkan penggunaan perangkat dan media
digital dengan jelas, jika anak sudah terpapar perangkat digital lebih baik
gunakan komunikasi efektif untuk membuat kesepakatan tentang penggunaan media
digital
3. Pinjamkan anak perangkat digital sesuai
kebutuhan, seperti kondisi sekarang dalam masa pandemi untuk pembelajaran
daring agar mereka bisa belajar mengendalikan diri dalam penggunaanya.
4. Pilihkan program atau aplikasi yang positif,
orang tua perlu memilih aplikasi yang bernilai edukasi untuk anak.
5. Mendampingi dan meningkatkan interaksi,
orang tua perlu mendampingi dan berinteraksi dengan anak selama penggunaan
media digital
6. Gunakan perangkat digital dengan bijaksana,
orang tua perlu bijaksana menggunakan perangkat digital selama berinteraksi
dengan anak, jangan sampai mengabaikan anak.
7. Aktivitas dunia maya, komunikasi jarak
jauh atau melihat video adalah saat yang tepat untuk orang tua untuk
mempersiapkan anak berkunjung kedunia maya.
8. Telusuri aktivitas anak didunia maya,
orang tua dapat memonitor situs atau web yang pernah dikunjungi dan pastikan
anak tidak mengakses situs yang tidak sesuai dengan usianya.
Penggunaan Media digital Sesuai
Usia dan Tahap Perkembangan Anak
Dalam pemaparan yang sampaikan
oleh narasumber yaitu ibu Diana Early Lesmana beliau menyampaikan bahwa sebagai
orang tua kita harus fokus dan bijaksana dalam penggunaan media digital yang sesuai
dengan usia dan tahapan perkembangan anak. Orang tua dan anak memerlukan
kesepakatan seputar penggunaan media digital. Tidak hanya untuk meproteksi anak
tapi bagaimana memberikan keterampilan yang tepat saat anak terpapar informasi
media, karena orang tua tidak selalu bisa mengawasi anak.
Kesepakatan tersebut tentu
berbeda penerapanya terhadap anak sesuai usia dan tahapan perkembangannya
1. Usia
Balita (1-3 tahun),pada usia ini orang tua menerapkan batasan waktu
pemakaian maksimal 1 jam perhari, maksimalkan penggunaan media untuk menambah keterampilan
kosa kata anak, lagu, angka dan sebagainya.
2. Usia 4-6
tahun, pada usia ini sudah mulai menerapkan kesepakatan bersama yang
dipahami anak dan memonitor pelaksanaanya, hindari tayangan yang menakutkan atau
ada unsur kekerasan, manfaatkan aplikasi yang mendidik.
3. Usia 7-12
tahun, pada usia ini miliki kesepakatan bersama tentang penggunaan
media digital, manfaatkan program atau aplikasi yang menunjukkan berbagai
pengalaman positif yang menstimulus imajinasi, hindari program yang menampilkan
agresifitas, anti sosial dan perilaku negatif.
4. Usia 12-18
tahun (Remaja), memilki kesepakatan bersama tentang media digital yang
digunakan, mengajak anak berpikir kritis atas tayangan informasi dan
mengeksplorasi jauh minat dan bakatnya. Menanamkan etika konunikasi di media
sosial, serta hindarkan tayangan yang mengarah pada pergaulan bebas, narkoba atau
miras.
Era digital memang membawa dampak
positif dan negatif dalam kehidupan saat ini. Tanggung jawab dan peran orang
tua sangat penting dalam pendidikan anak. Bijaksana dalam menggunakan media
digital agar kita bisa memaksimalkan potensi anak atau peserta didik kita. Semoga
tulisan ini bermanfaat..
Muaro Sijunjung. 20 Februari
2021
Weni Elisa,
S.Pd
NPA :
03100400461
Guru SMA Negeri
2 Sijunjung – Sumatera Barat
Hari ke 20 “Menulis di Blog jadi Buku “ Tantangan 28 hari “
Semangat Menulis”
Komentar
Posting Komentar