E-rapor oh E-rapor
Oleh
Weni Elisa,
S.Pd
NPA :
03100400461
Guru SMA
Negeri 2 Sijunjung – Sumatera Barat
Hari ini terlambat lagi pulang sekolah, Jam didinding sudah
menunjukkan pukul 17.30 baru sampai rumah. Siang tadi setelah selesai mengajar saya
bergerak menuju labor komputer sekolah dengan niat mau menyelesaikan input nilai
perbaikan semester 1 siswa di E rapor.
Dilabor komputer yang terletak dilantai 2 sekolah kami sudah
ada beberapa teman yang sedang sibuk didepan komputer mereka masing- masing.
Hari ini kami dengan tujuan yang sama yaitu menyelesaikan nilai E-rapor ini.
Sebenarnya ini sudah tahun ke 2 sekolah kami menggunakan aplikasi E-rapor.
E-rapor yang digagas oleh Kementrian pendidikan dan
kebudayaan sekitar tahun 2015 ini adalah sebuah sistem aplikasi berbasis web
yang diharapkan dapat mengubah pola kerja guru dari manual ke pola digital. Salah
satu tujuannya adalah memudahkan proses penilaian secara online berbasisi
internet dan intranet dengan dukungan aplikasi berbasis web sehingga bisa dilakukan
proses penilaian dan pelaporan secara terintegrasi. E-Rapor sebenarnya dapat
mempermudah guru dalam melakukan penilaian siswa, bahkan sampai ke pencetakan
rapor dan evaluasi belajar siswa. Namun bukan berarti tidak ada kendala dalam
prosesnya kadang ada saja masalah yang ditemui.
Dalam pelaksanaan E-rapor karena kita beralih dari pola kerja
yang selama ini manual ke digital tentu tidak mudah. Apalagi kalo semua yang berbau
online ini seringkali juga dipandang agak “sulit”. Saya pribadi juga merasakan
kesulitan-kesulitan tersebut apalagi keterbatasan kemampuan IT juga jadi
masalah..hehe
Dari kacamata saya sebagai wali kelas sebenarnya sangat
terbantu dengan E-rapor ini. Sebelum menggunakan E-raport diakhir semester
biasanya kita disibukkan dengan pengisian nilai rapor siswa yang kita dapatkan dari guru guru mata
pelajaran. Wali kelas sendiri yang mengentrikan nilai siswa kedalam rapor.
Setelah menggunakan E-Rapor guru-guru mata pelajaran yang mengentrikan sendiri nilai mereka
sedangkan Wali kelas kelas tinggal mencetak rapor saja namun sebelumnya tentu
dilengkapi dengan data-data lain terkait siswa seperti kehadiran siswa,
deskripsi sikap dan hal lainya.
Sebagai seorang guru mata pelajaran ada beberapa
masalah teknis yang saya hadapi misalnya nilai siswa yang tidak keluar setelah
diinput, nama siswa yang tidak ada,
Deskripsi mata pelajaran atau Kompetensi dasar yang tidak muncul dan
lain-lain. Atau masalah klasik lainya seperti masalah jaringan”Lola” loading
lambat.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan kita. Teknologi sudah menjadi bagian dari
kebutuhan kita saat ini. Di Era digital ini kita harus siap menghadapi semua
perubahan dalam segala bidang. Perubahan yang lebih baik untuk dunia pendidikan Indonesia.
Muaro Sijunjung, 6 februari 2021
Weni Elisa
Hari ke 6 lomba “Menulis di Blog Jadi Buku” Tantangan 28 hari
“ Semangat Menulis”
Komentar
Posting Komentar