Tips Jitu Memasarkan Buku Ala Om Jay
Tips Jitu Memasarkan Buku Ala Om Jay
Alhamdulillah siang ini sudah
pertemuan ke 10 kelas belajar menulis PGRI. Bapak Wijayah Kusuma atau Om Jay
kembali mengisi materi pada hari ini dengan moderator kita Bapak Sucipto Ardi. Hari ini Om Jay akan mengupas tema tentang “Teknik Memasarkan Buku”. Waah materi
yang seru, sebenarnya tema ini membawa saya sedikit bermimpi agak jauh..punya buku
solo yang akan diterbitkan dan dipasarkan....hehe. Tapi semoga mimpi memiliki
buku ini menjadi kenyataan. Sehingga ilmu yang akan diberikan Om Jay hari ini
tentu akan sangat bermanfaat bagi kita semua.
Di materi-materi pertemuan
sebelumnya kita sudah belajar bagaimana cara menjadi penulis, menemukan ide
menulis, dasar-dasar penulisan, mengubah karya ilmiah atau resume jadi buku, mental
penulis, serta seluk beluk penerbit indie. Bagaimana kah teknik dan cara memasarkan
buku yang bagus pada saat ini, mari kita simak pemaparan Om Jay.
Menurut Om Jay untuk untuk bisa
memasarkan buku yang bermutu, maka kita harus belajar bagaimana menulis dan
menerbitkan buku. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kita akan
menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya. Biasanya diiringi dulu dengan
iklan atau promosi agar buku yang diterbitkan layak untuk anda miliki.
Pada saat sekarang ini kita hidup
di era digital, dimana orang yang melek dan menguasai informasi lah yang
menguasai pasar. Menjadi penulis sebaiknya kita mesti mengerti tentang promosi
atau pemasaran (marketing). Bisa melihat siapa target pembaca kita dan memenuhi
apa yang dinginkan pembaca. Penulis harus ikut memasarkan bukunya. Dengan begitu
buku akan laku dan banyak dibeli orang.
Ada beberapa Tips dari Om Jay
agar buku bisa laku ketika di pasarkan
1. Mencari editor yang mampu membuat buku yang akan diterbitkan menjadi enak dibaca. Semua buku om jay yang cetak di penerbit indie selalu ada editornya dan tak pernah merangkap menjadi seorang penulis sekaligus editornya. Buku diedit secara profesional oleh para editor yang memang menguasai di bidangnya.
Berbeda bila kita menerbitkan buku di penerbit mayor atau penerbit besar. Semua buku ada editornya sehingga terseleksi dengan baik dan layak untuk dijual atau dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan ke manca negara bila bagian marketing nya sudah sampai ke berbagai negara di dunia.
2. Cara
yang paling banyak dipakai untuk memasarkan buku adalah menggunakan media
digital dan media sosial. Banyak sekali iklan buku baru bertebaran di internet.
Media promosi kita untuk memasarkan misalnya melalui youtube, melalui instagram, melalui facebook, menggunakan blog dan telegram, WhatssApp dan media lainnya.
3. Inti
dari memasarkan buku adalah adanya kolaborasi. Kita harus bekerjasama dengan
orang lain agar buku yang diterbitkan laku di pasaran. Untuk penerbit besar,
biasanya mereka memiliki tenaga pemasaran yang banyak.
Bagi kita para penulis pemula tentu saja ingin bukunya laku dan dibeli oleh banyak orang. Oleh karena itu, kolaborasi adalah kunci agar buku kita bisa dipasarkan di belantara dunia Maya yang selalu non stop 24 jam.
4. Melakukan
inovasi. Sebab inovasi tiada henti akan membuat buku yang kita tuliskan akan
sampai ketangan pembaca.
5. Jangan
lupa silahturahmi. Sebab silahturahmi atau silahturahim juga sangat membantu
kita dalam memasarkan buku. Pada akhirnya teknik memasarkan buku akan kita
temui dari adanya silahturahmi ini. Kekuatan silahturahmi ini dahsyat. Akan
banyak rezeki yang akan mengikutinya.
Om Jay https://youtu.be/802VAoI6Tvo
Dengan lugas Om Jay menjawab untuk
bisa menjadi orang yang percaya diri itu perlu proses. Itulah mengapa kita
perlu berkolaborasi. Om Jay sendiri awalnya seperti itu. Perlu waktu 15 tahun
untuk membangun personal branding. Tidak ada yang instan. Nikmati prosesnya dan
kita akan menemukan kepercayaan diri seiring dengan seringnya kita berinteraksi
dengan sesama penulis. Banyak lah belajar dari kawan kawan penulis lainnya.
Kalo kita ingin membangun
personal branding, menulislah dan cetaklah buku sebanyak-banyaknya, agar buku
kita banyak dibaca oleh orang. Tentu kita tidak berbicara untung dan rugi
terlebih dahulu, dalam membangun pesonal
branding. Ibarat menanam pohon ada
pembibitan, ada penyemaian dan akhirnya kita pindahkan ke media tanam yang
membuat pohon itu tumbuh. Begitu juga dengan menulis dan menerbitkan buku.
Semua membutuhkan proses yang insyallah akan memberikan hasilnya.
Seiring dengan perkataan om jay,
salah seorang penulis ternama Akbar Zainuddin dalam bukunya “UKTUB” berkata
kita hidup di era dimana penulis tidak lagi bertugas hanya dibelakang meja
memproduksi tulisan sebanyak banyaknya. Tuntutan zaman mengharuskan penulis
ikut aktif menampilkan merek dirinya agar ikut terangkat bersama bukunya. Antara
merek buku dan personal saling terkait.
Satu hal lagi yang harus di
perhatikan adalah kita perlu memperbaiki sedikit demi sedikit kualitas tulisan
kita. Agar buku kita semakin baik tentunya. Pesan Om jay kita harus yakin bahwa
buku yang akan di cetak akan menemui takdirnya. Oleh karena itu kita harus
berusaha dengan keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas sampai tuntas..
Terimakasih Omjay atas ilmunya yang
sangat berharga hari ini..
“ Menulislah setiap hari dan
buktikan apa yang terjadi “(Om Jay)
“ Menulislah, biarkan tulisanmu
mengikuti takdirnya” (Buya Hamka)
“ Setiap tulisan akan menemukan takdirnya
sendiri” (Pramoedya Ananta Toer)
Semangat belajar, Semangat menulis, Salam literasi !
Weni Elisa, S.Pd
Muaro Sijunjung, 26 April 2021
Resume : ke 10
Gelombang : 18
Tema : Teknik Memasarkan Buku
Nara Sumber : Bapak Wijayah Kusumah, M.Pd ( Om Jay)
Waah tulisannya selalu kereenn. Selalu syukaaaπππ
BalasHapusTerimakasih bu may selalu mampir disini....ππ€π€
HapusTulisan ini akan lebih keren dan hidup bila ditambahkan link YouTube yang omjay bagikan di wa group. Cari info Simbah google cara memasukkan link video ke blog. Terima kasih.
BalasHapusSiap omjay ... terimakasih atas sarannya ...dan sudah mampir disini..ππ
HapusTambah keren nih resumenya, semangat Bu Weni πͺπ
BalasHapusMakasih bu tuti......semangat menulis..ππ
HapusMantul pisan bu weniππ semakin keren πΉπΉ
BalasHapusmakasih bu iis....ibu juga kereen..π€ππ
HapusBagus buk, panjang bermakna.Kalau saya kurang mampu menulis panjang2 begini.Memang harus banyak belajar dari buk Weni dan lainnya nih..
BalasHapusmakasih bu laisa..sudah mampir disini..sama2 bljar kita bu .saya juga baru bljarπ€π
HapusMantap bu, lengkap selalu π
BalasHapusMakasih bu nita...ππ
HapusResume ibu selalu mempesona♥
BalasHapusMakasih ibu endah... selalu mampir disini....π€π
HapusTulisanx simple namun sudah mewakili materi dan memadukan dengan pandangan penulis...keren bu
BalasHapusmakasih ibu sri sudah mampir dan koment disini..ππ
Hapus