Mengkaji Dasar dasar Kepenulisan Bersama Ibu Rita
Mengkaji Dasar-dasar Kepenulisan Bersama Ibu Rita
Andai kata muridku tinggal satu, akan tetap ku ajar, yang satu ini sama
dengan seribu, kalaupun yang satu ini pun tidak ada, aku akan mengajar dunia
dengan pena
(KH.Imam Zarkasyi, Pendiri Pondok Moderen Gontor Ponorogo)
Sebuah kutipan yang penuh arti yang
menurut saya menyiratkan makna yang mendalam bagaimana menulis itu sangat
penting bagi seorang guru. Dengan menulis kita bisa mewariskan ilmu, mewariskan
kebaikan dan menciptakan sejarah. Setidaknya sejarah bagi diri kita sendiri.
Selama ini kita sering terpenjara
oleh kemalasan dan kepasrahan tidak mau mencoba untuk menulis. Manusia pada
dasarnya suka bercerita. Menulis ibaratkan bercerita tapi melalui media yang
berbeda. Kita menorehkan goresan pena pada kertas, atau kalau sekarang tinggal
menggerakkan jari pada keyboard di laptop mengetik kata demi kata menjadi
rangkaian kalimat penuh makna.
Namun agar tulisan kita bisa enak
dibaca dan pesan cerita kita tersampaikan pada pembaca tentu ada “rambu- rambu” dasar yang
harus kita ikuti dalam dunia kepenulisan. Malam ini kembali saya mengikuti kelas
belajar menulis pertemuan ke-3 dengan temanya “Dasar Penulisan”. Materi ini disampaikan oleh narasumber hebat yaitu Ibu
Rita Wati, S.Kom. Moderator kali ini adalah Bapak Sucipto Ardi yang biasa
dipanggil Pak Cip.
Di awal pertemuan setelah
menyampaikan susunan acara Pak Cip memperkenalkan profil narasumber kita. Berikut
Profilnya, terlahir dengan nama Rita Wati, di kota gurindam 12 Tanjung Pinang
pada tahun 1402 Hjiriah. Beliau adalah seorang pendidik yang penuh semangat dan
seorang pembelajar sepanjang hayat. Saat ini bu Rita mengajar di SMP Negeri 2 Mendoyo
Kabupaten Jembrana Provinsi Bali. Motto hidupnya
adalah “ Setelah kesulitan pasti ada kemudahan dan belajar sepanjang hayat
“. Bu Rita menekuni dunia literasi dan
Blog dan beliau banyak bergabung di komunitas menulis dan blogger.
Yang membuat saya sangat takjub
adalah ketika bu Rita menceritakan pengalamannya bahwa ia menulis sejak masa
pandemi. Pandemi membawa hikmah positif bagi Ibu Rita. Beliau bisa berkarya dan menghasilkan karya berupa buku 4 solo dan 10 buku buku Antologi. Sungguh pencapaian yang
luar biasa.
Di awal pemaparan ibu Rita bertanya
“Kira
kira menulis itu susah atau tidak?”. “Jika
susah apa penyebabnya?”. Yang menyebabkan kita susah menulis adalah “susah ide, miskin kosa kata, sulit merangkai
kata, susah memulai, bingung mau nulis apa, tidak percaya diri, merasa tulisan
jelek dan tidak layak dibaca”.
Jujur dalam hati saya menjawab “ Ibu
semua itu benar, persis sekali seperti apa yang saya rasakan selama ini” . Kalau
itu yang kita rasakan buang jauh semua pikiran itu dan jikalau ingin menulis
jalan keluarnya cuma satu yaitu menulis, menulis dan menulis.
Kunci dasar kepenulisan adalah 5W
+ 1H atau ADIKSIMBA (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa dan Bagaimana)
Dasar dasar kepenulisan meliputi :
A.
Unsur
unsur dalam penulisan meliputi 5W dan 1 H
1. What (Apa)
Peristiwa apa yang sedang terjadi, Apa dampaknya, dan
apakah peristiwa tersebut menimbulkan kerugian
2. Where (Dimana)
Dimana kejadian atau peristiwa yang diceritakan
3. When (Kapan)
kapan kejadian peristiwa yang diceritakan
4. Why (Mengapa)
Mengapa peristiwa itu terjadi. Suatu peristiwa terjadi
bukan tanpa alasan
5. Who (Siapa)
Unsur who memfasiltasi untuk memberikan informasi
seputar orang orang yang terlibat dalam cerita yang kita tulis
6.
How (Bagaimana)
Pengunaan unsur how akan membantu pembaca memahami
alur cerita
B.
Kesalahan
yang sering dilakukan oleh penulis pemula
1. Penulis pemula sering menulis dengan paragraf
panjang panjang
2. Tanda baca yang sering keliru
3. Penggunaan kata yang masih banyak salah tidak
menggunakan kata baku
4. Sering ditemukan kata yang tidak efektif
C.
Tips
agar tulisan yang enak dibaca
Ada 7 tips dari
bu Rita agar tulisan enak dibaca :
1. Banyak membaca karena dengan membaca selain
menambah pengetahuan, kita juga akan menemukan ide dan memperkaya
perbendaharaan kata.
2. Terus berlatih menulis setiap hari tidak perlu
panjang cukup 3 paragraf saja tapi memperhatikan tanda baca, kata baku, dan
pemenggalan paragraf.
3. Perhatikan isi paragraf pembuka, isi dan
penutup. Buatlah opening yang menarik sehingga pembaca penasaran dan tertarik
untuk membaca tulisan kita begitu juga dengan closing.
4. Perhatikan pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia (
PUEBI) atau dulu yang dikenal dengan EYD ( Ejaan yang disempurnakan)
5. Perhatikan kembali susunan kalimat yang pernah
kita pelajari sejak duduk di bangku SD yaitu Subjek, Prediket, Objek dan Keterangan
( SPOK)
6. Setelah selesai menulis bacalah naskah berulang-ulang
minimal 3 kali. Jika perlu dengan suara keras. jika pada saat membaca naskah
kita seperti tersengal -engal berarti dalam tulisan kita terdapat paragraf atau
kalimat panjang. Penggal menjadi beberapa paragraf atau buang kalimat kalimat
yang tidak efektif.
7. Perhatikan perbedaan menulis di media online
seperti blog, facebook atau instagram dan lain sebagainya dengan menulis untuk
buku atau naskah resmi. Penulisan di media online kita bisa menggunakan
paragraf pendek-pendek, sedkit koma dan banyak titik karena dalam media online
kita hanya memiliki waktu 3 menit saja untuk memastikan pembaca melanjutkan
bacaannya. Jika kita menulis buku kita harus mengikuti kaidah kaidah penulisan
yang benar.
D.
Hal
hal yang harus diperhatikan bagi penulis pemula
1. Penggunaan huruf kapital /besar
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal
kalimat
Contoh : Hari ini pertemuan ke-3 kelas belajar menulis
gelombang 18
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
orang termasuk julukan
Misalnya Sukarno, Dayang Sumbi, Raden Ajeng Kartini
c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam
petikan langsung
“Ayo kita pulang Bu!” Rengek Joni pada ibunya
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
setiap kata nama agama, kitab suci dan dan Tuhan termasuk kata ganti untuk Tuhan
Contoh : Islam, Kristen, Hindu atau Allah selalu
bersama hamba-Nya
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) didalam judul buku karangan,
artikel dan makalah serta nama majaah dan surat kabar. Kecuali kata tugas
seperti di, ke, dari, dan, yang dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh : Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak
Belia
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur singkatan nama gelar, pangkat atau sapaan
Contoh : SH = Sarjana Hukum, Dt = Datuk
2. Penggunaan kata depan di
a.
Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan
- Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif.
artinya penulisan dijenis ini dinilai tepat jika kata kerja aktif(dengan
imbuhan me-)
Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan,
Ditulis( bisa diubah jadi menulis)
b.
Penulisan di pisah jika :
- Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan.
berarti ia harus dipisah dari kata belakang.
- Kata di diikuti dengan kata lain selain kata kata pembentuk
kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa dikuti dengan nama tempat, waktu, nama
orang dan lainnya serta tidak bisa diubah dengan kata kerja aktif
Contoh : di sini (tidak bisa diubah menyini), di siang
hari (tidak bisa diubah jadi menyiang hari)
Kesimpulan di sebagai imbuhan + kata kerja ( maka
penulisanya serangkai) selain itu terpisah.
3. Penggunaan Tanda seru
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
emosi yang kuat atau ketidak percayaan.
Contoh : Alangkah indanya Nusa Dua ! atau Ayo belajar !
Sebagai penulis pemula semua
penjelasan materi yang disampaian oleh Bu Rita ibaratkan makanan yang sangat
bergizi untuk meningkatkan kemampuan saya dalam menulis. Apalagi memang selama
ini tentang dasar dasar kepenulisan ini belum pernah saya dapatkan. Jadi ingat
pelajaran Bahasa Indonesia di zaman sekolah dulu..hehhee. Memasuki sesi tanya
jawab berbagai macam pertanyaan muncul dari peserta terkait bagaimana teknik kepenulisan,
kesalahan utama dari penulis pemula terutama terkait EYD. Tips untuk membuat
alur cerita menjadi menarik dan sebagainya.
Benang merah jawaban dari semua
pertanyaan tersebut adalah intinya bagaimana kita sebagai penulis pemula memang
harus banyak berlatih menulis, kalaupun kita masih belum mengetahui kaidah penulisan jangan takut teruslah belajar.
Sebagai penulis kita juga harus banyak membaca buku atau karya orang lain. Menulis
dan membaca ibaratkan dua pasangan yang tak bisa dipisahkan. Sebelum memposting
tulisan bacalah tulisan itu secara berulang ulang, agar kita bisa mengoreksi
dimana letak kesalahannya.
Alhamdulillah pertemuan malam ini
sangat berarti banyak ilmu baru lagi yang kami dapatkan. Semoga bisa
dipraktekkan dalam tulisan saya kedepannya.
“ Jika ditanya, “ Bagaimana Anda menulis???., Saya akan
menjawab, “satu demi satu kata.”
(Stephen King)
Semangat Belajar, Semangat Menulis, Salam Literasi
Weni Elisa, S.Pd
Muaro Sijunjung , 9 April 2021
Resume : Ke 3
Tema : Dasar
Penulisa
Gelombang : 18
Narasumber : Ibu Rita Wati, S.Kom.
Kereeen bangeeet tulisan nya bu Weni, luarbiasa Laziis bahasa nyaπ
BalasHapusMakasih bu...may.... resume buk mantuul habiss...ππ terimakasih sudah mampir ya..π€
HapusKereenn ... ππ
BalasHapusMakasih ibu...tulisan ibu juga kereen... terimakasih sudah berkunjung..ππ€
HapusMantap... rapih tulisannyaπππ
BalasHapusMakasih ibu . πmempraktikkan langsung yg di kasih bu Rita bu . tp setelah dilihat-lihat masih ada typo dan paragraf yg gak rapi...hhehe , maksih sudah mampir ya bu...π
HapusSuka , tulisanx rapi dan resumex lengkp
BalasHapusMakasih ibu....π terimakasih sudah berkunjung...π
HapusDari Cara menulisnya bukan penulis pemula lagi bu. Tulisan nya sangat bagus dan dan ternyata dengan baik
BalasHapusTerimakasih bu...banyak belajar setelah gabung di grup ini bu. dan banyak ilmu juga didapatkan setelah baca tulisan teman2 disini....keren2 semuanya .ππ terimakasih sudah mampir..bu π
HapusIbu memang ok punya resumeπΉπͺπ
HapusMakasih ibu... terimakasih sudah mampir ππ
HapusKeren resumenya bu ππ
BalasHapusMakasih bu...makasih juga sudah mampir di sini..ππ
HapusKeren tulisannya. Lengkap dan jelas.
BalasHapusmakasih bu....terimakasih sudah mampir ..bu,π
HapusOpening yang menaring, resume yang informatif keep sharing and writing
BalasHapusAlhamdulillah makasih ibu rita ...semoga bisa mengikuti jejak ibu..πππ
HapusMantap Bu resumenya, kumplit plit dan rapih, sangat selalu ya ππͺπ
BalasHapusMakasih ibu tuti.....insyallah selalu semangat bu....πππͺ
HapusAku cuma bisa bilang Ibu rajin menulis, dan keren resimenyaπΉπ
BalasHapus# resumenya#
HapusTerimakasih ibu.....ibu juga keren resumenya selalu lengkap....makasih sudah mampir ya ibu...ππ
HapusKereen abis.......manthap bu....ingin belajar lagi seperti ibuππ
BalasHapusmakasih ibu...sama2 belajar kita bu... semangat..πͺπ
Hapus