Menerbitkan Buku Di Penerbit Indie

 



Menerbitkan Buku Di Penerbit Indie

Sejatinya seorang penulis pasti ingin merajut tulisannya menjadi sebuah buku. Satu perasaan yang bahagia dan sangat bersyukur kalau tulisan kita bisa menjadi buku dan diterbitkan. Walaupun saya belum pernah merasakannya hanya sedang berkhayal kalo itu menjadi kenyataan...hehehe. Jangankan menjadi buku, ketika tulisan kita dinikmati atau dibaca oleh orang lain rasanya sangat senang karena bisa berbagi kisah atau informasi melalui sebuah tulisan.

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh penulis terutama penulis pemula adalah ketika mereka sudah mempunyai naskah tapi tidak tau akan dibawa kemana tulisannya. Ingin mengirim naskah ke penerbit dengan harapan bisa dibukukan kadang terhalang oleh perasaan ragu akan kualitas naskahnya sendiri. Takut naskahnya tidak diterima, yaa karena masih pemula. Saat ini salah satu peluang bagi penulis pemula adalah menerbitkan buku melalui penerbit independen (indie). Apa itu penerbit independen dan bagaimana proses penerbitan buku disini, inilah bahasan materi pertemuan ke 5 kelas belajar menulis PGRI  hari rabu tanggal 14 April 2021.

Pertemuan kali ini menghadirkan moderator yaitu Mr. Bams dan narasumber kita adalah Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd atau yang biasa dipanggil  Cak Inin. Lahir Jombang, 6 Juli 1965. Pendidikan lulus D2 IKIP Negeri Surabaya tahun 1987, lulus S1 IKIP PGRI Tuban 1998 dan lulus S2 UNISDA Lamongan tahun 2012 jurusan Bahasa dan Sastra Indoesia. Beliau bekerja sebagai guru di SMP 1 Kedungpring Lamongan sejak 1989 –sampai sekarang, seorang konsultan umroh dan haji, penulis buku sekaligus penerbit buku Kamila Press Lamongan.

Beberapa buku karya Cak Inin

Sesuai dengan tema hari ini Cak Inin akan mengupas materi tentang Penerbit Indie. Sebelum menyampaikan materi  cak Inin berbagi tips tentang bagaimana langkah awal untuk menulis dan menerbitkan buku.

5 langkah/ tahapan awal untuk menulis dan menerbitkan buku

1.       Tahap Pra Writing

Pada tahap ini penulis akan mulai mencoba mencari ide yang sesuai dengan tema yang ditulis. Tema sesuai dengan passion yang dimiliki. Boleh fiksi atau non fiksi. Ide bisa berasal dari mana saja.

2.       Drafting (outline)

Pada tahap ini penulis mulai membuat outline atau daftar isi dari buku yang akan ditulis atau dikembangkan menjadi naskah buku.

3.       Writing

Pada proses ini penulis mulai menulis dan mengembangankan kerangka tulisan atau daftar isi untuk dijadikan naskah lengkap dengan diperlukan kreativitas dalam membuat karya karyanya. Kreatifitas itu berupa kemampuan merangkai kata-kata, kemampuan menggunakan majas, kemampuan berekspresi agar tercipta tulisan yang menarik dibaca.

4.       Revisi dan Editing

·         Revisi

Pada tahap ini penulis mulai mengoreksi atau merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan atau tidak. Apakah sudah sesuai alur atau kemana-mana. Dan selanjutnya tahap revising penulis dapat mengubah isi tulisan, menambahkan data baru atau menghilangkan opini tertentu. Intinya pada tahap ini penulis memoles tulisannya.

·         Editing

Penulis mengalami proses pengeditan terhadap karyanya. Di tahap ini penulis memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca atau pola kalimat dan tata bahasa. Meskipun nanti akan di edit oleh editor ada baiknya penulis juga berusaha menyunting tulisannya sendiri (swasunting).

5.       Publikasi

Pada tahap ini jika penulis sudah yakin dengan naskah tulisannya, maka bisa meneruskan naskah pada penerbit. Permasalahannya apakah anda sudah menemukan penerbit yang bisa menerima naskah anda atau belum. Sekarang kita bisa menerbitkan buku secara independen yaitu melalui penerbit independen (Indie) yang siap membantu menerbitkan naskah.

Ada 2 Jenis penerbit yaitu penerbit mayor dan penerbit indie, mari kita lihat perbedaan keduanya.

Perbedaan Penerbit Mayor dan Penerbit Indie

1.       Jumlah cetakan

·   Penerbit mayor  : mencetak buku secara masal biasanya sekitar 3000 eksamplar dan minimal 1000 eksamplar untuk dijual di toko buku.

·    Penerbit indie : hanya mencetak buku bila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan nama POD (Print on demand) yang didistribusikan melalui media online.

2.       Pemilihan Naskah

·    Penerbit mayor : naskah harus melalui tahap prosedur sebelum diterbitkan. Mereka ekstra hati hati dalam menerima naskah yang akan diterbitkan dan tidak berani mengambil resiko. Penerbit mayor memiliki syarat yang ketat,harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

·    Penerbit indie : Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut karya yang layak untuk diterbitkan, tidak melanggar undang-undang, tidak plagiat, serta tidak mennyinggung unsur SARA dan pornografi.

3.       Profesionalitas

·   Penerbit mayor : profesional dengan banyaknya dukugan SDM di perusahaan besar mereka.

·    Penerbit indie : Juga profesional., namun sering kali disalah artikan oleh masyarakat. Banyak yang menganggap menerbitkan buku asal- asalan. Tapi semua itu salah karena bagimanapun penerbit indie tetap menjaga profesionalitas dalam menerbitkan buku. Sebagai penulis kita harus jeli memilih siapa yang akan menerbitkan buku kita nantinya.

4.       Waktu Penerbitan

·    Penerbit mayor : pada umumnya  naskah diterima atau tidak akan dikomfirmasi dalam waktu 1-3 bulan. Jika diterima ada giliran waktu terbit yang cepat dan ada yang lambat. Karena mereka perusahaan besar banyak alur proses yang harus dilewati.

·     Penerbit indie : memproses naskah yang diterima dengan cepat. Sehingga dalam hitungan minggu buku sudah bisa diterbitkan. Penerbit indie tidak memiliki pertimbangan rumit dalam penerbitan buku.

5.       Royalti

·       Penerbit mayor : Kebanyakan penerbit mayor mamatok royalti penulis maksimal  10% dari total penjualan.

·     Penerbit indie : umumnya 15-25 % dari harga buku. Dipasarkan melalui media sosial atau online.

6.       Biaya penerbitan

·    Penerbit mayor : Biaya penerbitan gratis, karena itulah mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja walaupun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka.

·         Penerbit indie : Berbayar sesuai dengan aturan masing masing penerbit.

Contoh penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka, Erlangga, Mizan, Republika, Grasindo. Tiga Serangkai, Andi Yogyakarta, Yudhistira dan lain sebagainya. Contoh penerbit indie : YPTD, Kamila Press Lamongan, Gemala dan lainnya.

Dalam pertemuan ini Cak Inin juga memaparkan tentang prosedur penerbitan buku di penerbit indie yaitu Kamila Press Lamongan.

Syarat- syarat penerbitan buku di Kamila Press Lamongan :

1.       Kirimkan naskah lengkap mulai dari judul, kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis lengkap dengan foto dan sinopsis.

2.       Ketik A5 Ukuran 14.8 x 21 cm, spasi 1,5, ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm serta atas 2 cm dan bawah 2cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau cambria. Kirim file ke email gusmukminin@gmail.com

3.       Judul dan Cover

·     Untuk judul boleh tentkan sendiri atau kalo kurang pas akan dibantu oleh pihak Cak Inin ( Kamila Press)

·    Cover buku boleh yang sudah kita buat dan akan dipoles biar lebih bagus dan cantik sesuai kesepakatan

·         Cover minta dibuatkan oleh pihak penerbit Kamila Press

4.       Fasilitas di Penerbit Kamila Press Lamongan

Selain mendapat fasilitas membuatkan cover, editing, layout buku dan ISBN, penulis juga mendapatkan PO ( pre-order) buku dan promo buku dengan harganya serta  mendapatkan sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan percetakan

Materi yang sangat menarik dan menambah wawasan bagi penulis pemula seperti saya tentang bagaimana seluk beluk dunia penerbitan buku. Cak Inin pun menyampaikan dengan semangat siap untuk membantu kami para peserta belajar menulis yang ingin menerbitkan buku hasil dari tulisanya, baik nanti resume pelatihan ini ataupun tulisan lain. Hmm jadi tambah semangat ingin menerbitkan buku hasil karya sendiri. Melihat nama kita tertulis disebuah buku sungguh kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Ini adalah masalah stamina, jadi jangan putus asa jika anda menemui gang buntu atau harus memulai dari awal, atau jika anda menerima surat penolakan lagi. Semua penulis sukses pernah menjalani itu, namun mereka terus menulis dan tidak menyerah hingga tercapai tujuan mereka”

( Tim Maleeny , Penulis Novel )

Semangat Belajar, Semangat Menulis, Salam Literasi !

 

Weni Elisa, S.Pd

Muaro Sijunjung, 14 April 2021

Resume              : ke 5

Gelombang        : 18

Tema                  : Penerbit Indie

Narasumber       : Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd

 

 

 

 

 

Komentar

  1. Mantul...aku suka...aku suka😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bu endah...masih belajar2 bu.... makasih juga sudah mampir bu😊🙏

      Hapus
  2. Nah..yang ibu ini yang lebih mantap... semangat selalu bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih pak ..masih belajar2 pak.... terimakasih sudah mampir pak

      Hapus
  3. Mantap resume nya bun, emang the best selalu beda dari yang lain. Meliuk liuk mendayung dayung dengan pasti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih..bu may .. bu May juga the best always no one ngumpul resume dan mantul pula tulisannya...semoga kita bisa tetap konsisten menulis dan bisa menerbitkan buku.....semangat berkarya..😊💪💪🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Pengimbasan Rumah Belajar

Teknik Menulis Resume Jadi Buku

Ini Bukan Akhir, Tapi Awal Perjuangan