Cara Mengubah Karya Ilmiah Jadi Buku
Cara Mengubah Karya Ilmiah jadi Buku
Semakin banyak orang yang membaca buku karya anda, semakin besar
pengaruh yang anda berikan dalam suatu masyarakat. Mungkin karena energi yang
tersimpan dalam buku inilah, sebuah buku sering ditakuti
( Bambang Trimansyah)
Saya awali lagi resume kali ini
dengan sebuah kutipan yang pernah saya baca di sebuah media. Makna yang
tersirat didalamnya betapa besar pengaruh buku dalam sebuah masyarakat. Seorang
penulis sejatinya pasti ingin menghasilkan sebuah karya dimana rekam jejak pena-nya tertuang dalam sebuah buku.
Dengan harapan buku yang ditulisnya dapat diterima oleh pembaca dan memberikan
pengaruh yang baik bagi masyarakat. Di era digital sekarang buku kita temui
tidak hanya berupa buku cetak, tapi sudah ada yang berupa buku digital atau
e-book. Apapun itu membuat buku tetap impiannya seorang penulis. Seperti kata
bapak Thamrin Dahlan pemilik Yayasan Pusaka Tamrin Dahlan (YPTD) “ Buku adalah
mahkotanya seorang penulis”.
Pertemuan ke 4 kelas belajar
menulis PGRI hari senin 12 April 2021 juga mengusung materi membuat buku dengan
tema “Menulis Buku Dari Karya Ilmiah”. Ada yang sedikit berbeda dari pertemuan
kali ini kelas dimulai pukul 13.00-15.00. Karena sesuai jadwal yang sudah
disampaikan mulai senin ini dan selama bulan ramadhan diubah jadwal siang hari.
Om Jay membuka kelas menulis ini sambil menceritakan pengalaman beliau yang
sudah pernah menulis buku dari hasil PTK yang dilakukannya. Bahkan buku
tersebutlah yang mengantarkan om Jay sampai ke negeri tirai bambu untuk belajar
singkat tentang STEAM di China selama 21 hari.
Moderator kali ini adalah ibu
Rita Wati yang sebelumnya menjadi narasumber di pertemuan ke 3. Setelah menyapa
para peserta ibu Rita menyampaikan
susunan acara kegiatan yaitu pembukaan, paparan narasumber, tanya jawab dan
penutup. Sedangkan nara sumber kita adalah ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd, seorang
narasumber muda dengan segudang prestasinya. Beliau adalah seorang guru IPA dan
Prakarya di SMP 8 Semarang, dan juga sebelumnya peserta belajar menulis dari
gelombang 8. Mari kita liat biodata ibu Noralia.
Setelah memperkenalkan diri
beliau pun mulai membahas tentang materi kita bagaimana mengubah karya ilmiah
menjadi buku. Berbicara tentang karya ilmiah saya mengingat satu hal, apa karya
ilimiah yang pernah saya tulis yaitu “Skripsi”
14 tahun lalu. Yup skripsi bagi kita guru minimal pasti pernah membuat skripsi
tentu saja sebagai syarat kelulusan waktu kuliah..hehe. Entah bagimana nasib
skripsi itu sekarang mungkin hanya terpajang berdebu menjadi penghuni abadi di
perpustakaan kampus. Terakhir beberapa waktu lalu saya pernah buat best
practise itu pun dalam rangka pengajuan angka kredit untuk naik pangkat.
Nasibnya pun sama dengan si skripsi tadi.
Menurut ibu Noralia ada solusi
agar karya ilmiah kita lebih bermanfaat dan bisa dibaca oleh umum tidak
terbatas hanya pada kalangan tertentu saja. Yaitu dengan mengubahnya menjadi
buku. Namun sebelumnya kita telusuri dulu apa yang dimaksud dengan karya
ilmiah?. Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan oleh seseoarang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan (Wikipedia).
Terdapat berbagai macam karya
ilmiah seperti hasil seminar atau workshop, laporan penelitian, makalah,
artikel atau jurnal penelitian. Skripsi, tesis, disertasi tergolong karya
ilmiah. Penelitian kualitatif, penelitian dan pengembangan, eksperimen ataupun
penelitian tindakan kelas (PTK) yang dibuat oleh guru jika dibuat laporan
termasuk dalam karya ilmiah.
Ada beberapa manfaat mengubah karya ilmiah menjadi buku yaitu :
1. Dapat
dibaca oleh masyarakat awam
2. Buku
dapat diperjualbelikan sehingga ada keuntungan material yang kita peroleh
3. Bagi
Bapak/Ibu ASN buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin
angka kredit
4. Jika
buku bapak ibu banyak yang baca dan beli, kemungkinan nama bapak ibu sebagai
penulis, bisa lebih dikenal oleh banyak
orang
5. Ilmu
yang ada dapat tersebar tanpa sekat jika di ubah menjadi buku.
Cara mengubah karya ilmiah menjadi buku
1.
Ubah Judul
Judul karya
ilmiah versi buku hanya fokus pada objek
penelitian saja, hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.
Contoh Judul
Tesis Pengembangan modul berbasisi riset pada materi redoks untuk meningkatkan
keterampilan generik sains siswa kelas X SMA
Di ubah pada
judul buku : Kiat menulis modul berbasis riset
2.
Ubah Daftar isi
Biasanya pada
karya ilmiah daftar isi terdiri dari beberapa BAB seperti pendahuluan, landasan
teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan , penutup serta kesimpulan dan
saran. Naah pada buku kita ubah total daftar isi yaitu dengan mengikuti pedoman
2W + 1H
·
Why (Kenapa)
Jelaskan mengenai pentingnya alasan penggunaan media,
metode dan strategi atau model yang menjadi fokus penelitian. Dapat ditambahkan
pula masalah mengapa harus menggunakan metode atau media tersebut. Jelaskan
pula manfaat dari yang menjadi objek penelitian. Hapus rumusan masalah, defenisi operasional dan tujuan penelitian
pada Bab 1.
·
What (Apa)
Merupakan penjabaran teori-teori dari landasan teori
Bab 2 karya ilmiah.
contoh misalnya teori pada sebuah karya ilmiah
membahas tentang media, jenis media, manfaat, karakteristik media. Sedangkan
pada versi buku teori teori ini
dijadikan beberapa Bab misalnya :
- Bab 1 menjelaskan apa itu media. Isinya tentang
pengertian media, jenis, manfaat, karakteristik media dan lain-lain.
- Bab 2 menjelaskan belajar dan pembelajaran,
isinya tentang hasil belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
- Bab 3 menjelaskan apa itu pembelajaran
matematika. Isinya tentang belajar matematika, kesulitan , paradigma belajar
matematika dan lainya.
·
How (
Bagaimana)
Ini dapat dituliskan setelah penjabaran teori. isinya
menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan dan bagaimana
penerapannya
Hilangkan
semua rumus statisika yang biasanya ada di Bab 3 karya ilmiah.
3.
Ubah Sedikit Isi Karya Ilmiah
a. Dalam mengubah karya ilmiah menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi
materi variabel bebasnya. Kita bisa menentukan perluasan materi tersebut
berdasarkan kata kunci judul buku kita. Misalnya Judul Implementasi Media streoform pembelajaran organisasi kehidupan untuk
meningkatkan kreatifitas. Maka yang harus dikembangkan adalah
tentang media ( pengertian , manfaat, jenis). Pembelajaran (materi tentang
belajar mengajar. Kreativitas (pengertian dan lainnya)
b.
Hilangkan semua kata penelitian/ laporan PTK,
skripsi dan lainnya.
c. Boleh menampilkan grafik tapi jangan terlalu
banyak.
Kesulitan terutama akan ditemui ketika mengubah Bab 4
versi karya ilmiah menjadi buku. cara mengatasinya adalah kembali kepedoman How . Jadi cukup ambil isi bab 4 itu ceritakan
tentang bagaimana pembuatan yang menjadi
objek penelitian, kendala, masalah, kelebihan dan bagaimana hasilnya ketika
yang menjadi fokus penelitian diterapkan dalam pembelajaran.
4. Secara
kebahasaan dan penyajian karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan
laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas sesuai dengan ide penulis dan
kreativitas masing masing. Selain itu kita harus mengupayakan agar pembaca
memahami isi buku kita secara lengkap dan mengena apabila karya ilmiah kita diubah
menjadi buku.
Cara Menghindari Self Plagiarisme
1. Menggunakan
teknik parafrasa
2. Tambah
rujukan baru kedalam karya ilmiah versi buku kita
3. Pilah
isi dari karya ilmiah asli yang benar benar dianggap penting untuk dicantumkan
dalam versi buku.
4. Laporan
karya ilmiah yang sudah dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan minimal
tingkat sekolah masing masing atau MGMP.
5. Berikanlah
ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar
pembaca yakin bahwa anda benar benar melakukan penelitian.
6. Jika ada rujukan baru, maka boleh mengambil rujukan dari blog tapi harus blog resmi, jurnal ilmiah atau karya ilmiah lain
Jangan gunakan daftar pustaka berupa
blog pribadi dengan domain blogspot atau wordpress
7. Karya
ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf
dan lainnya sesuai dengan ketentuan penerbit masing masing
Memasuki sesi tanya jawab ada satu point pertanyaan dari
peserta yaitu ibu Fourin dari Lombok menurut saya sangat penting untuk kita
ketahui yaitu bagaimana cara memparafrasekan karya ilmiah. Jujur saya juga
masih belum paham bagaimana teknik parafrase yang baik dan benar.
Teknik Prafrasa
Teknik prafrase adalah satu cara merujuk suatu tulisan atau
yang lebih dikenal dengan kutipan.
Ada 2 jenis kutipan yait kutipan langsung dan kutipan tak
langsung. Parafrasa adalah salah satu cara mengutip secara tak langusung.
Bagaimana cara
memparafrase
kita bisa mengikuti panduan dari OWL Purdue yaitu :
1. Bacalah
kembali teks asli sampai anda benar benar paham isi dari teks tersebut
2. Singkirkan
teks/ naskah asli tersebut dan tuis ulang gagasan teks tadi kedalam sebuah
kertas
3. Buatlah
daftar beberapa kata penting dari naskah asli. Ini akan membantu anda untuk
mengingatkan kembali isi dari kalimat naskah asli.
4. Kembangkan
kata kata penting tadi menjadi suatu kalimat utuh, plih diksi yang mudah
dipahami pembaca.
5. Bandingkan
tulisan parafrase anda dengan naskah asli tadi untuk mengecek apakah semua
gagasan penting telah tercantum dalam hasil parafrase tersebut.
6. Gunakan
tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah istilah khusu, terminologi
atau frase yang anda ambil sama persis dengan naskah asli.
7. Tuliskan
sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan anda sehingga mempermudah untuk
menuliskan sumber pustaka atau referensi. Bila anda bermaksud mengambil
parafrase tersebut
Contoh parafrase
Kalimat asli : Komputer mampu membawa orang orang ketempat yang
belum pernah bisa mereka kunjungi sebelumnya termasuk kepermukaan planet lain.
Parafrase : Melalui komputer orang dapat pergi ketempat yang belum
pernah mereka kenal (Krisnawati, 2000, hlm 57)
Jadi dengan mengotak atik susunan kalimat mencari padanan
kata (sinonimnya) mengambil inti sari dari kalimat itu dan membahasakannya
dengan bahasa sendiri adalah cara parafrase.
Penjabaran yang detail dan
sistematis dari ibuk Noralia tentang bagaimana cara mengubah karya tulis
menjadi buku. Sangat menarik sekali terutama bagi kita guru yang juga diharuskan
bisa membuat sebuah karya tulis ilmiah. Apalagi kalo bisa kita ubah menjadi
buku yang ber-ISBN tentunya mempunyai nilai lebih bisa menambah point angka
kredit kita. Namun dibalik semua itu sungguh ilmu yang sangat berharga lagi
yang kami dapatkan pada hari ini. Semoga nantinya bisa tetap menulis dan
akhirnya bisa mendapatkan “Mahkota” itu yaitu ‘Buku”.
“Ketika kamu bicara, kata katamu hanya akan bergaung keseberang ruangan
atau sepanjang koridor. Tapi ketika kamu menulis, kata katamu bergaung
sepanjang zaman” ( Bud Garner)
Semangat Belajar, Semangat Menulis, Salam Literasi
Weni Elisa, S.Pd
Muaro Sijunjung, 12 April 2021
Resume : ke 4
Gelombang : 18
Narasumber : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Materi : Menulis Buku Dari Karya Ilmiah
Mantap pengembangan nya bun, saya suka sekaliiiii. Oh iya selamat ya kemaren dapat buku😀😀
BalasHapusAlhamdulillah .. Akhirny selesai juga resumenya bu.. ditengah kesibukan ramadhan pertama...hehe..terimakasih bu may sudah mampir. .🤗🙏🙏
HapusLuar biasa resume ya bu. Dalam sekali Dan menarik untuk dibaca.
BalasHapusMakasih ibu okmi....masih belajar2 bu..semoga semakin baik kedepannya....resume ibu juga keren..makasih sudah mampir bu .😊🙏
HapusMaa Syaa Allah keren Bu... 👍
BalasHapusIsinya mantab...
Alhamdulillah ..makasih ibu...masih belajar2 bu... terimakasih sudah mampir disini bu..😊🙏
Hapus